Sebuah Renungan Bicara Tentang Cinta


Masa-masa tercantik dalam hidup ialah ketika aku mencicipi suatu rasa yang bernama Cinta, cinta terhadap sesama, terhadap orang tua, terhadap sahabat, terhadap kekasih, dan yang terutama Cinta terhadap Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, yang sudah menurunkan karunianya yang sangat suci buat seluruh umat-Nya. Anugerah cinta-Nya yang paling murni dan murni diturunkan terhadap mereka yang memiliki hati yang tulus dan suci antara lawan jenisnya, supaya mereka bisa merasakan kedamaian dihati dan menjalani hidup dengan harmonis dan bersahaja dengan pasangan yang sudah dijodohkan oleh-Nya. Terima kasih ya  sang Maha Kasih atas karunia-Mu yang indah ini...

Cinta adalah ‘sosok’ yang tidak nampak akan tetapi dia terasa begitu dekat di hati, jiwa, dan pikiran, dia melaju bersama aliran darah ditubuhku, sehingga dia mengisi pundi-pundi dalam setiap ragaku yang kosong dengan berbagai sentuhan warna yang dibawanya. Lalu bermuara di hati, hingga meleburlah diri ini bersamanya. Sebab itu berbagai definisi tentang cinta yang dikemukakan oleh para penyair pun, seakan tidak mampu untuk menggambarkan keindahannya dengan kata-kata.

Menurutku, keindahannya melebihi semburat cahaya lembayung senja yang selalu aku saksikan sebelum senja memakaikan kerudung warna hitam. Perpaduan warnanya begitu menenangkan hati dan memberikan keindahan dan juga kedamaian jauh didalam hati ini. Itu pun belum bisa buatku  melukiskannya.

Memang, hadirnya Cinta dalam hidup ini merupakan karunia-Nya yang paling indah disepanjang hidupku… ia selalu memberikan warna dalam setiap goresannya…meskipun hasil akhir dari setiap ukirannya tidak selalu tampil sempurna, ada yang berujung indah, tetapi ada juga yang berujung cacat.

Maka ada pepatah mengatakan, “....jika cinta tidak berhasil, biarkan hatimu melebarkan sayapnya kembali, biarkan ia terbang melesat ke angkasa, terbang ke alam bebas lagi...dan jika cinta itu mati, kalian tidak perlu mati bersamanya....”
Pepatah itulah yang selalu menguatkan aku untuk selalu menanti panahan cinta yang dilesatkan oleh seorang pangeran yang tulus untukku, ketka aku merasakan sesaknya udara, dan saat cinta tak bisa ku genggam dengan sempurna. Seperti waktu ini....